7/27/2011

MENGENAL ALLAH LEWAT SIFAT AL QUDDUS

5. AL QUDDUS  (Dzat Yang Maha Suci )
Allah Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Suci baik Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya dari perbuatan yang tercela. Tidak ada sedikitpun dari sifat dan perbuatan Allah Ta’ala yang mendholimi hamba-hambaNya. Akan tetapi hamba-Nya sendirilah yang mendholimi dirinya sendiri.
Sekali lagikita harus ingat bahwa pemahaman Asmaul Husna ini adalah untuk kehidupan akhirat bukan untuk kehidupan dunia. Sebagai contohnya Allah memberi kita sakit. Jika kita pahami sesuai dengan kehidupan dunia, maka seolah-olah Allah Ta’ala itu dholim. PadahalAllah Ta’ala itu adalah Dzat Yang Maha Suci.
Akan tetapi jika kita pahami sesuai dengan kehidupan akhirat, maka tujuan Allah memberikan penyakit adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Karena dengan penyakit tersebut Allah berkehendak untuk mengampuni dosa hamba-hamba-Nya dengan syarat ketika diberi sakit dia ikhlas dan sebar dalam menghadapinya. Rosulullah SAW bersabda : “ Demam sehari semalam bisa menhapus dosa satu tahun”.
Oleh sebab itu apabila manusia sampai berburuk sangka kepada Allah, mak dia betul-betul sebagai manusia yang tidak tahu diri. Karena apapun yang kita terima sekarang ini baik nikmat atau balak adalah akibat dari perbuatan kita masa lalu. Maka dari itu jangan sekali-kali berburuk sangka kepada Allah Ta’ala.
Didalam satu hadist Qudsyi Allah Ta’ala berfirman : “ Barang siap yang tidak ridho dengan takdir yang telah Aku tetapkan, maka pergilah dari bumi-Ku dan carilah tuhan selain Aku”.
Akan tetapi didalam kehidupan ini banyak sekali orang-orang yang tidak ridho dengan takdir yang telah Allah tetapkan. Padahal apaun yang diberikan Allah adalah pasti yang terbaik untuk keselamatan akhiratnya. Hidup akan terasa nikmat jika kita selalu menerima ketentuan-ketentuan Allah. Akan tetapi jika kita tidak menerima ketentuan-ketentuan Allah maka kita akan merasakan kegelisahan dalam hidup.
Seseorang yang sudah bisa memahami dan merasakan Asma Al Quddus-Nya Allah , maka dia akan selalu berbaik sangka kepada Allah walaupun yang ia terima terkadang tidak menyenangkannya. Misalnya dia diberi sakit, dia faham dengan sakit yang dideritanya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Jadi janganlah berburuk sangka kepada Allah karena apapun yang diberikanNya adalah untuk menyelamatkan hambaNya. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Suci dari cacat dan cela baik sifat , Dzat, dan perbuatan Allah. OLeh sebab itu Allah tidak pernah mendholimi hamba-hambaNya. Sesuai Surat Yunus ayat : 44
Sesungguhnya Allah tidak berbuat lalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat lalim kepada diri mereka sendiri.
إِنَّ اللَّهَ لا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا وَلَكِنَّ النَّاسَ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
44
Apabila kita tidak ikhlas dengan apa yang diberikan Allah Ta’ala berarti kta belum meyakini dengan Al Quddus-Nya  Allah. Sebagai tandanya dalam mensikapi ketentuan-ketentuan pemberian Allah sering kecewa dan berkeluh kesah. Bahkan dalam hidup ini sering berburuk sangka kepada-Nya. Kita berfikir sudah sholat, zakat, puasa, dan lain sebagainya tetapi kenapa Allah tidak memberi rizki yang banyak. Sikap orang-orang yang telah meneladani Asma Al Quddus ini, ia akan merasakan bahwa apapun yang diberikan Allah adalah pasti yang  terbaik dan pasti ada hikmah dibelakangnya, sehingga dia tidak pernah berburuk sangka kepada Allah. Kemudian terhadap sesama manusia, ia akan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya bukan dengan membalas kejahatan orang itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates