7/23/2011

MENGENAL ALLAH LEWAT SIFAT AR RAHIM

3. AR RAHIM  (Dzat Yang Maha Penyayang)


Semua manusia akan mendapatkan kasih oleh Allah Ta'ala selama ia hidup didunia ini,
 tetapi tidak semua manusia disayangi oleh Allah Ta'ala diakhirat kelak. 
Dengan kata lain semua manusia mendapatkan RahmanNya Allah Ta'ala 
tetapi tidak semua manusia mendapatkan RahimNya Allah Ta'ala. 

Sedangkan bagaimana caranya agar kita menjadi orang-orang yang disayangi oleh Allah
 Ta'ala?. Orang-orang yang disayangi Allah Ta'ala adalah orang-orang yang beriman
dan menggunakan segala pemberian Allah Ta'ala untuk melakukan ketaqwaan kepadaNya 
(Menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya), 
tidak mengikuti kefasikan
 dan tidak mempertuhankan hawa nafsu.

Sebetulnya didalam hidup ini kita tidak pantas menerima pemberian-pemberian Allah Ta'ala,
 karena mengingat begitu banyak dosa dan kesalahan yang kita lakukan, kedurhakaan 
dan kemunafikan yang telah kita kerjakan. Akan tetapi karena kasih Allah Ta'ala 
kepada hamba-hambaNya yang begitu besar, maka Allah Ta'ala masih memberikan 
dan mencukupi segala kebutuhan kita. Oleh sebab itu hendaknya semua itu 
kita syukuri dan kita gunakan untuk melakukan ketaqwaan kepadaNya. 

Dengan kata lain kita gunakan pemberian-pemberian Allah Ta�ala 
untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, terutama fisik (tubuh) ini. 
Dan didalam bertaqwa yang Allah Ta'ala lihat adalah presentasenya. 
Artinya apabila si A diberi oleh Allah Ta'ala harta 10 ribu lalu dia sedekahkan
 5 ribu,
 dengan si B yang diberi oleh Allah 10 juta lalu dia sedekahkan 5 juta,
 maka nilainya sama dimata Allah. Akan tetapi jika si B hanya bersedekah 1 juta, 
maka nilainya dimata Allah Ta�ala lebih besar si A. 

Ciri-ciri orang yang akan memperoleh syurga adalah 
yang memiliki ketenangan jiwa didalam menjalani kehidupan dunia ini. 
Apabila tertimpa suatu masalah segera mengembalikan kepada Allah dengan bersabar 
dan memohon serta bergantung hanya kepadaNya. 

Surat Al Fajr (89) : 27 - 30

27.  Hai jiwa yang tenang.
28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku,
30. Dan masuklah ke dalam syurga-Ku.

Jadi orang-orang yang dipanggil untuk memasuki syurga adalah yang 
memiliki ketenangan jiwa. Yaitu tidak memiliki rasa khawatir dan bersedih hati 
tentang masalah duniawi. Akan tetapi untuk masalah akhirat dia sangat khawatir. 
Khawatir karena dosa yang sangat banyak, sehingga terdorong untuk selalu
 memohon ampun dan memperbaiki diri. 
Dan merasa khawatir karena amal (bekal untuk mati) masih sangat sedikit, 
sehingga terdorong untuk memperbanyak amal-amal sholeh. 

Oleh sebab itu untuk melihat apakah diri kita nantinya akan masuk syurga atau 
neraka 
bisa dilihat sekarang. Sudah tenang atau belum jiwa kita? 
karena orang-orang yang yang dipangil untuk masuk syurga adalah 
yang jiwanya tenang. Sedangkan syaratnya adalah dengan banyak mengingat 
Allah Ta'ala. 

Sesuai surat Ar Ra'd (13) : 28

28. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram 
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah 
hati menjadi tenteram.

Mengingat Allah namanya dzikir. Sedangkan bagaimana kita bisa banyak 
mengingat Allah Ta'ala? 
Terlebih dulu kita harus kenal kepadaNya dengan sebenar-benarnya. 
Karena jika kita tidak mengenal Allah Ta'ala dengan sebenar-benarnya, 
maka tidak mungkin kita bisa mengingat-Nya. 

Oleh sebab itu Rasulullah SAW bersabda : "AWWALUDDIN MA'RIFATULLAH" 
(awal beragama adalah mengenal Allah). Tidak mungkin kita bisa beragama dengan 
benar 
tanpa mengenal Allah terlebih dahulu. 
Karena bagaimana kita bisa sholat dengan khusyu?, bisa bersyukur, bersabar, 
bertawakkal,
 dan lain sebagainya jika tidak kenal dengan Tuhan kita.

Makna dzikir adalah ingat. 
Oleh sebab itu yang namanya dzikir tidak hanya menyebut dilisan saja. 
Jika kita banyak menyebut tetapi tidak membuat ingat kepada Allah Ta'ala, 
berarti tidak dinamakan dzikir (sia-sia). 
Akan tetapi walaupun tidak menyebut nama Allah 
tetapi ingat dengan Allah itu namanya dzikir. 
Sebagai contohnya disaat minum air ingat bahwa Allah yang memberi. 
Bisa melihat ingat Allah yang memberi penglihatan, dan lain sebagainya.  

Orang yang ingat pasti banyak menyebut, akan tetapi orang yang banyak 
menyebut belum tentu ingat. Jadi dalam hal ini jangan sampai terbalik. 
Dalam hidup ini banyak sekali yang menganjurkan agar kita banyak menyebut Allah.
 Akan tetapi tidak bisa membuat kita ingat kepadaNya, 
karena tidak kenal dengan siapa yang kita sebut. 
Padahal apabila banyak mengingat Allah secara otomatis akan banyak menyebutNya. 
Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita memaksakan diri untuk banyak menyebut Allah 
tetapi tidak bisa membuat ingat kepadaNya.  

Perlu diingat bahwa syurga itu sangat mahal. Tidak bisa kita tempuh tanpa dengan
 kesungguhan. Kita ingin menginap dihotel berbintang lima saja harus 
mengumpulkan uang yang cukup lama. Sedangkan syurga itu jutaan kali lipat 
dibanding hotel yang  ada dunia ini. Bahkan Emas sepenuh bumi saja untuk 
menebus dari azab neraka tidak akan diterima. 

Surat Ali Imran (3) : 91

91. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam 
kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas 
sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu.
 Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh 
penolong.

Didalam hidup ini jangan sekali-kali kita merasa lebih baik dari orang lain 
apabila bisa menghindari perbuatan keji dan munkar. Karena kalau bukan karena 
karunia Allah dan rahmatNya, maka tidak ada seorangpun yang dapat tercegah (bersih)
 dari perbuatan keji dan munkar untuk selama-lamanya. 
Dan hendaknya kita sadari bahwa segala kebaikan itu datangnya dari Allah dalam 
bentuk rahmat dan karunianya yang membersihkan hambaNya. 
Surat An Nuur (24) : 21
21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
 Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka Sesungguhnya syaitan itu
 menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. 
Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, 
niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya.
 dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates