7/23/2011

MENGENAL ALLAH

MENGENAL ALLAH
Bagaimanalah mungkin seseorang dapat mencintai sesuatu tanpa terlebih dahulu mengenal sesuatu yang dicintainya itu. Begitu juga dengan mencintai Allah, banyak orang-orang yang mengaku mencintai Allah tapi belum mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Jadi supaya kita dapat mencintai Allah maka terlebih dahulu haruslah mengenal Allah baik dari sifat dan perbuatan bukan mengenal Dzatnya.
Mengenal Allah ta’ala adalah awal manusia beragama ( Awwaluddin Ma’rifatullah ). Dan hukum mengenal Allah ini adalah wajib (Fardlu ‘Ain). Karena tanpa mengenal Allah tidaklah mungkin seorang bisa beriman, bertaqwa, Muslim (berserah diri), sampai Mukhlis (Ikhlas).
Iman adalah keyakinan didalam hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Sedangkan bagaimana kita bisa beriman atau percaya kepada sesuatu yang tidak kita kenal?
Untuk mencapai ketingkatan mukmin yang sebenarnya saja tidaklah mungkin bisa tercapai tanpa mengenal Allah ta’ala terlebih dahulu. Apalagi menjadi orang bertaqwa. Karena Taqwa adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Sehingga apabila seseorang melaksanakan ketaqwaan tanpa dasar keimanan kepada Allah Ta’ala, sudah barang tentu niatnya bukan karena Allah, melainkan karena orang lain (ingin pengakuan dari manusia),atau menginginkan keuntungan duniawi, dan merasa bisa melakukan ketaqwaan adalah karena kemampuan diri sendiri.
Begitu juga untuk mencapai tingkatan Muslim (Berserah diri) atau Mukhlis (Ikhlas), tidaklah mungkin bisa tercapai tanpa Mengenal Allah terlebih dahulu. Karena bagaimana mungkin orang bisa berserah diri atau ikhlas kepada sesuatu yang tidak dia kenal?. Jadi semua tingkatan dalam kehidupan beragama ini pada awalnya ditentukan dengan Mengenal Allah terlebih dahulu.
Untuk dapat mengenal Allah dibagi tiga bagian. Pertama yaitu mengenal Dzat Allah, Kedua mengenal Sifat-sifat Allah, Dan ke Tiga Mengenal Perbuatan Allah. Untuk yang pertama yaitu Mengenal Dzat Allah ini tidak bisa kita lakukan, karena kita tidak boleh berfikir tentang Dzat Allah. Yang kedua Mengenal Allah Ta’ala melalui sifat-sifat Allah, Seperti Allah Ta’ala Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha penerima Taubat, Maha Sabar, dan sebagainya. Sedangkan yang ketiga adlah Mengenal Allah dari Perbuatan-perbuatan Allah, yaitu Apapun yang dilakukan Allah adalah untuk ke mashlahatan (kebaikan) hamba-hambaNya.
Didalam Hadist Qudsi diterangkan :” Aku adalah Allah. Aku dahulunya sesuatu yang sangat berharga dan Aku ingin dikenal, untuk itu Aku menciptakan mahluk. Hanya dengan Ku mereka dapat mengenal Aku”. Ini berarti hanya dengan Allah itu sendiri kita dapat mengenal Allah yaitu melalui Kitab-kitabNya (Al Qur’an) dan Rosul-RosulNYa.
Didalam AlQur’an banyak sekali yang menerangkan tentang sifat-sifat dan perbuatan Allah yang terangkum dalam Asma’ul Husna.. Jika Allah Ta’ala memiliki sebuah nama, bukanlah hanya sekedar nama. Tetapibenar-benar membuktikan sesuai dengan sifat dan perbuatanNya. Seperti Allah memiliki Asma’ As Salam (dzat Yang Maha Menyelamatkan dan perbuatanNya pun juga MAha menyelamatkan. Akan tetapi yang paling penting adalah setelah kita paham dengan sifat dan perbuatan Allah Ta’ala, bisakah kita merasakan tentang keberadaan ada-Nya Allah dalam kehidupan kita sehari-hari, karena hal inilah yang bisa menumbuhkan dan mempertebal keimanan. Dalam suatu Hadist diterangkan : “
Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa memperhitungkannya dia masuk surga. (Artinya, mengenalnya dan melaksanakan hak-hak nama-nama itu).” ( HR. Bukhari). Ini berarti kita harus betul-betul memahami dan mengenal serta melaksanakan apa yang terdapat dalam sifat-sifat Allah itu.
Jadi untuk mencapai keimanan yang utuh kita harus bisa merasakan setiap Asma-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai contohnya Allah itu adalah Al Muqiit (Dzat Yang Maha Memberi makan). Sudahkah kita merasa yakin dan merasakan bahwa apapun yang kita makan adalah karena pemberian Allah Ta’ala?.
Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah Hati menjadi Tenteram. Oleh sebab itu siapa yang mengingat selain Allah tidak akan bisa tentram. Sesuai dengan firman Allah Surat Ar Ra’d (13) Ayat 28 :
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. 
اSedangkan yang menjadi permasalahan adalah, bagaimana bisa selalu ingat kepada Allah jika kita tidak mengenalNya?. Inilah tujuan kita diperintahkan untuk mencari Ilmu Mengenal Allah ( Asma’ul Husna). Kita pahami, kita tafakuri, kita yakini dan kita rasakan keberadaan Allah Ta’ala dalam kehidupan sehari-hari.

1. A L L A H
Asma Allah adalah Nama Dzat yang mewakili dari seluruh Asma’-Asma’ yang lainnya yang terangkum didalam Asmaul Husna. Allah itu adalah suatu Dzat yang kita yakini yang dapat memberikan manfaat dan mudhorat, jadi segala sesuatu yang ada dilangit dan dibumi ini tidaklah dapat memberikan manfaat dan mudhorat kecuali dengan izin Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates