7/31/2011

MENGENAL ALLAH LEWAT SIFAT AS SALAM

6. AS SALAM 
(Dzat Yang Maha Menyelamatkan)

 
Allah Ta'ala sangat menyayangi semua hamba-hambaNya dan sangat menginginkan semua 
hamba-hambaNya bisa selamat didunia dan diakhirat. Oleh sebab itu Allah Ta'ala 
senantiasa menyelamatkan hamba-hambaNya baik secara fisik maupun secara akidah.

Dari segi fisik, setiap saat kita berada dalam penyelamatan Allah Ta'ala. Sebagai 
buktinya kita bisa selamat berada didalam rumah. Padahal jika Allah Ta'ala 
berkehendak merobohkan rumah tersebut, maka hal itu sangat mudah sekali. Kita
bisa selamat dalam perjalanan. Padahal jika Allah Ta'ala berkehendak membuat kita 
kecelakaan, juga sangat mudah sekali. Begitupun juga dengan hal-hal yang lain. 
Akan tetapi semua itu tidak pernah kita sadari dan syukuri. Padahal seharusnya 
kita merasa malu apabila melakukan kefasikan atau kedurhakaan. Karena setiap saat
kita diselamatkan Allah Ta�ala, tetapi kenapa kita balas penyelamatan 
Allah Ta'ala dengan kedurhakaan?

Allah Ta'ala juga menyelamatkan dari segi akidah. Sebagai contohnya
Allah Ta'ala mencabut harta seseorang. Jika dipahami berdasarkan kehidupan dunia,
maka seolah-olah Allah Ta'ala itu dzolim. Akan tetapi jika dipahami dengan
kehidupan akhirat, maka sesungguhnya Allah Ta'ala sangat sayang kepadanya. 
Karena ternyata dengan hartanya tersebut membuat dia semakin jauh dari Allah Ta'ala
dan sering melakukan kedurhakaan kepada Allah Ta'ala. Dan ternyata harta-hartanya 
tersebut adalah harta yang diperoleh dengan cara yang haram. Sehingga dengan 
tercabutnya
harta tersebut menjadikan hisabnya ringan diakhirat kelak.

Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita mencari harta dengan jalan yang dilarang oleh
Allah Ta'ala. Karena harta yang haram tidak ada guna sama sekali. Jika kita 
makan akan
menumbuhkan daging yang haram yang akan memasukkan kita kedalam neraka, 
jika kita buang mubadzir (sia-sia) dan jika kita berikan kepada orang lain
menjadi syafa'at buruk. 

Didalam menjalani hidup ini terkadang Allah memberikan penyakit, musibah dan 
kesulitan-kesulitan.
Semua itu Allah Ta'ala lakukan adalah untuk menyelamatkan keimanan hambaNya. 
Apabila kita bersabar
dengan penyakit, musibah atau kesulitan-kesulitan tersebut, maka Allah Ta'ala 
akan mengampuni dosa-dosa kita. 

Akan tetapi tidaklah mungkin kita bisa bersabar jika tidak faham dengan tujuan Allah 
memberikan semua itu. Sehingga kita selalu berburuk sangka kepadaNya dan menganggap
Allah Ta'ala itu dzolim. 

Allah telah menurunkan kitab-kitabNya sebagai aturan hidup,menurunkan Rasul-rasulNya
sebagai suri tauladan dan membisikkan ilham ketaqwan untuk menyelamatkan kita nanti
diakhirat. Karena Dia ingin semua hambaNya masuk syurga dan tidak ingin menyiksa 
hambaNya dineraka. Oleh sebab itu dengan segala cara 
Allah Ta'ala lakukan guna untuk menyelamatkan hamba-hambaNya. Akan tetapi manusia 
itu sendiri yang tidak ingin selamat, sehingga mereka selalu berpegang kepada 
tradisi dan pendapat orang banyak. Padahal pendapat orang banyak justru akan 
menyesatkan kita dari jalan Allah Ta'ala. 

Sesuai surat Al An'aam (6) : 116

116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya 
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

Seharusnya terserah semua orang yang ada dimuka bumi ini mengatakan kita salah, 
yang penting dimata Allah kita benar. Karena kebenaran menurut pendapat manusia 
tidak bisa menyelamatkan kita diakhirat. Sebagai contohnya apabila ingin 
masuk kerja harus menyuap. Menurut pendapat manusia adalah benar tetapi 
menurut pendapat Allah adalah salah. 


Oleh sebab itu marilah kita fahami perasaan Allah. Begitu kecewanya Dia 
yang ingin menyelamatkan hamba-hambaNya tetapi sang hamba tidak mau. Padahal Allah 
sangat sayang kepada kita melebihi sayangnya orang tua, suami, atau isteri. 
Maka dari itu apabila kita nanti termasuk orang yang tidak selamat, jangan sekali 
menyalahkan orang lain, syetan, nafsu, keadaan dan lain sebagainya. 
Tetapi salahkanlah diri kita sendiri. Karena Allah telah memberikan segalanya 
kepada kita agar bisa selamat, tetapi kita sendiri yang tidak mau selamat. 

Ibaratnya kita sangat menginginkan agar orang yang kita sayangi menjadi orang yang
baik dan selamat. Akan tetapi dia tidak mau, justru melakukan sesuatu
yang kita benci. Tentunya perasaan kita sangat sakit. Begitupun juga Allah Ta'ala.
Dia sangat menginginkan kita selamat, tetapi kita justru menyekutukan Dia, 
mendurhakai Dia dan tidak mau mematuhi peraturan-peraturanNya. 

Oleh sebab itu sambutlah dengan hati yang bersyukur semua bentuk penyelamatan Allah
Ta'ala yang diberikan kepada kita, agar kita bisa selamat diakhirat nanti. 

Memang Allah Ta'ala adalah Dzat Yang Maha Menyelamatkan.Akan tetapi sebagai seorang
hamba, kita harus selalu memohon agar diselamatkan akidah kita. Sebagai contohnya
kita berjalan mengendarai mobil. Mungkin fisik kita bisa selamat sampai tujuan, 
tetapi akidah kita belum tentu selamat.Bisa saja kita sombong, riya'
dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu selalulah memohon untuk keselamatan akidah.

Apabila Allah menginginkan suatu kebaikan (keselamatan)
bagi hambaNya, bisa saja Allah Ta'ala sempitkan rizkinya, 
disusahkan segala urusannya, disakitkan badannya, dan disulitkan
dalam sakaratul maut. Sehingga pada saat sang hamba menghadap kepada-Nya, 
tidak ada lagi keburukannya, karena sudah dibalas semua didunia dan yang tersisa 
hanya kebaikannya saja. 

Begitupun juga sebaliknya apabila Allah Ta'ala menghendaki keburukan bagi hamba-Nya,
yang disebabkan karena keingkaran dan kedurhakaannya, maka Allah Ta'ala akan 
melapangkan rizkinya, memudahkan segala urusannya, disehatkan badannya, dan 
dimudahkan didalam sakaratul maut. Sehingga pada saat dia menghadap Allah Ta'ala 
nanti diakhirat, tidak ada lagi kebaikannya. Karena semuanya telah dibalas didunia,
sehingga yang tersisa adalah dosa-dosanya yang akan dibalas didalam neraka. 
 


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates