1/28/2012

PERINTAH MENUNTUT ILMU

Beliau, Nabi SAW bersabda: “Menuntut ilmu itu fardhu atas setiap muslim” (HR. Abu  Na’im  dari hadits ‘Ali).

Beliau Nabi SAW bersabda: “Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina.”(HR Ibnu Adi dan Al Baihaqi dari Anas)’

    QS. At Taubah (9).122
122.  Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

    QS. Al Ankabut (29).43
43. Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

2.    Beliau Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan yang padanya ia menuntut ilmu, maka Allah menempuhkannya jalan kesurga.” (HR. Muslim dari Abu Harairah).

Beliau Nabi SAW bersabda: “Sungguh kamu pergi lalu kamu belajar satu bab dari ilmu, itu lebih baik dari pada kamu sholat seratus raka’at.” (HR Ibnu Abdil Barr dari Abu Dzarr).

3.    Beliau Nabi SAW bersabda: “Belajarlah apa yang kamu kehendaki, Allah tidak akan memberi pahala kepadamu sehingga kamu mengamalkan.” (HR Ibnu Abdil Barr dan Ad Dailami).

4.    Pada suatu hari Rasulullah SAW keluar lalu beliau melihat dua majlis, yaitu salah satunya mereka berdo’a kepada Allah dan cinta kepada Nya, dan yang kedua mereka mengajar manusia, lalu beliau bersabda: “Adapun mereka adalah memohon kepada Allah, maka jika Dia menghendaki maka Dia memberi mereka. Dan jika Dia menghendaki, maka Dia mencegah mereka. Adapun mereka (majlis kedua) maka mereka mengajar manusia dimana aku diutus itu sebagai guru, kemudian beliau beralih ke majlis itu dan duduk bersama mereka.” (HR Ibnu Majah dari ‘Abdullah bin ‘Umar).

5.    Beliau Nabi SAW bersabda: “Belajarlah ilmu karena sesungguhnya belajarnya karena Allah itu adalah Taqwa, menuntutnya itu adalah ibadah, mempelajarinya itu tasbih, membahasnya itu adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya itu adalah sedekah, memberikannya kepada keluarganya itu adalah pendekatan diri (kepada Allah). Ilmu itu adalah penghibur dikala sendirian, teman dikala sepi, penunjuk kepada agama, pembuat sabar dikala suka dan duka, menteri dikala ada teman-teman, kerabat dikala dalam kalangan orang asing dan sebagai menara jalan ke surga. Dengannya Allah mengangkat kaum-kaum lalu dia menjadikan mereka sebagai ikutan, pemimpin dan penunjuk yang diikuti, penunjuk kepada kebaikan, jejak mereka dijadikan kisah dan perbuatan mereka diperhatikan. Malaikat senang terhadap perilaku mereka dan mengusap mereka dengan sayap mereka (malaikat). Setiap barang yang basah dan kering sehingga ikan dilautan, serangga, binatang buas dan binatang jinak didaratan, dan langit serta bintang memohonkan ampun bagi mereka.” (dari Muadz bin Jabbal).

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates